FAJARONLINE.CO.ID,JAKARTA-Sebelum ditemukan tewas dibunuh bersama orang tuanya di kawasan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11). Sarah Boru Nainggolan, 9, yang juga menjadi korban pembunuhan, sempat meninggalkan sepucuk surat untuk orang tuanya.
Sepucuk surat yang ditulis Sarah Boru Nainggolan, diunggah di akun Facebook ibunya, Maya Boru Ambarita, 37, yang juga korban pembunuhan.
Maya mengupload foto dari hasil tulisan anaknya tersebut Senin (12/11) pada pukul 07.45 WIB pagi. Dalam caption-nya, Maya mengatakan jika dirinya mendapatkan surat dari anak perempuannya yang masih duduk di kelas 3 SD.
"Dapat surat dari boru panggoaran masih kelas 3 SD. Lucu juga ya, senyum-senyum juga bacanya. Asalah enggak cuma tulisan doang hehehe. Tuhan memberkatimu ya boru, jadi anak yang takut akan Tuhan," tulisnya.
Dalam akunnya itu juga terdapat 247 komentar dari berbagai kerabat dan famili korban, dan sudah 62 kali dibagikan oleh teman yang ada dalam daftar pertemanannya.
Ternyata, isi surat terakhir yang ditulis Sarah bikin merinding. Seolah menandakan dirinya mengucapkan kata-kata terakhir sebelum kejadian tragis menimpa keluarganya.
Begini isi pernyataan maaf Sarah kepada kedua orang tuanya:
Dari Sarah, mama dan papa maafin kakak, kakak sudah bikin mama dan papa marah. Kakak janji tidak akan melawan lagi, kakak akan nurut sama mama dan papa. Akan rajin berdoa menyembah, membaca Alkitab. Enggak takut lagi sama setan, kakak akan takut sama Tuhan Yesus. Makasih mama dan papa sudah merawat kakak dari bayi, balita, anak-anak. Mama sudah capek masak buat kakak, papa kerja buat kakak.
Sebagai informasi korban lain dari peristiwa mengenaskan tersebut adalah sang ayah, Diperum Nainggolan, 38, dan adiknya, Arya Nainggolan, 7. Mereka tergeletak di ruang tamu dan kamar tidur anaknya.
Sebelumnya, sepasang suami istri berserta kedua anaknya tewas bersimbah darah di rumah kontrakan mereka di kawasan Jatirahayu, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat. Kasus ini terungkap saat tetangga curiga dengan keadaan pintu rumah korban dalam posisi terbuka dan televisi menyala pada pukul 03.00 WIB.
Pada pukul 06.30, saksi kembali melihat keadaan rumah tidak berubah. Saksi memberanikan diri untuk mengetok pintu dan masuk ke dalam rumah. Mereka terkejut ketika mendapati keempat korban bernama Diperum Nainggolan, 38, Maya Ambarita, 37, Sarah Nainggolan, 9, dan Arya Nainggolan, 7, telah tak bernyawa di lokasi. (JPC)

SETIAP ORANG PUNYA CERITA.
Langganan Anda Membantu Jurnalisme Berkualitas
Author : Fajaruddin