FAJARONLINE.CO.ID, MAKASSAR -- Dusun Baleng Desa Watampanua Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan menggunakan air Sungai Cenrana untuk mandi, cuci, maupun masak, padahal kondisi air sungai tersebut tidaklah memenuhi syarat-syarat fisik air bersih karena keruh dan berlumpur.
Untuk itu dosen Universitas Negeri Makassar, Mithen Lululangi MT dan Armiwaty ST M.Si mengadakan pengabdian masyarakat di dusun Baleng dengan membuat teknologi sederhana penjernihan air yang terbuat dari batu koral, ijuk, zeolite, ijuk, arang batok, ijuk, pasir, kerikil.
Keduanya mendapatkan dana hibah dari Dikti dengan judul PPM : Upaya Peningkatan Kesehatan Diri dan Lingkungan Masyarakat Pinggiran Sungai Cenrana Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan.
Caranya adalah dengan membuat tangki penampungan air dan tangki penjernihan. Tangki penampungan merupakan tempat air yang langsung diambil dari sungai. Sedangkan tangki penjernihan berisi bahan bahan batu, ijuk dan kerikil.
Hasilnya, air olahan menjadi bersih dan tidak lumpur. Hasil air penjernihan juga telah di uji coba pada Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dan memenuhi beberapa persyaratan air minum sesuai Permenkes RI No.492/MENKES/PER/IV/2010.
"Kegiatannya dilaksanakan 27 Juni 2018. Kami lakukan dengan membuat lapisan penjernihan," ujar Armiwaty.
Pembuatan lapisan penjernihan ini sekaligus mengenalkan teknologi sederhana agar masyarakat tidak langsung mengonsumsi air dari sungai namun bisa mengolahnya terlebih dahulu. Dengan cara ini, masyarakat Dusun Baleng bisa lebih sehat. (sta)

SETIAP ORANG PUNYA CERITA.
Langganan Anda Membantu Jurnalisme Berkualitas
Author : Muhammad Nursam